Minggu, 31 Mei 2009

tugas BTS

“TANAMAN HIAS ”

(Ditujukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Budidaya Tanaman Semusim 2)

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Dini Septi Kurnia (061157)

Saifudin (061166)

Yayu Purwanti (061169)

Mugiyo (061170)

Ardi Kurniadi (061174)

Rival Maulana (061176)

Andri Hidayatullah (061177)

Albarazi (061180)

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2009

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul ”TANAMAN HIAS”, makalah ini dibuat guna memenuhi tugas dari mata kuliah Budidaya Tanaman Semusim 2.

Dalam penyusunan makalah ini kami sadari masih sangat banyak kekurangan, oleh sebab itu kami meminta saran dan kritik yang membangun dan demi kesempurnaan makalah ini dari para pembaca sekalian.

Demikian makalah ini kami buat, mohon maaf atas segala kekurangan, dan makalah ini dibuat sebagaimana adanya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Serang, Mei 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Tujuan 1

BAB II PEMBAHASAN 2

  1. Anggrek

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan industri tanaman hias di indonesia akhir-akhir ini cukup menggembirakan (Sumeru Ashari, 2006), atau dengan kata lain pada saat ini tanaman hias banyak diminati oleh para pecinta tanaman hias, apalagi tanaman hias yang memang memiliki suatu makna tertentu, misalnya tanaman hias dianggap dapat memberikan keberuntungan, dan anggapan-anggapan lain, yang akhirnya hal tersebut dapat meningkatkan daya jual tanaman hias.

Tanaman hias sangat beragam, dan pada umumnya tanaman hias ditanam dalam pot, dengan ditanamnya tanaman hias dalam pot, maka nilai estetika dari tanaman hias itu pun akan bertambah, tanaman hias yang ditanam didalam pot akan terlihat lebih indah, walaupun pada dasarnya tanaman hias yang ditanam ditanah pun tidak kalah indahnya.

Tanaman hias adalah segala jenis tanaman yang apabila diperlukan sebagai hiasan akan memberikan kesan indah atau estetika yang tinggi kepada yang memandangnya. Penggolongan tanaman hias, yaitu :

1. berdasarkan struktur batangnya,

2. berdasarkan penggunaanya,

3. berdasarkan penempatannya.

1.2 Tujuan

Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui lebih banyak dan lebih dalam hal-hal yang berhubungan dengan tanaman hias, baik tempat hidup, asal tanaman, manfaat dan hal yang lainnya, yang berhubungan dengan tanaman hias.

BAB II

PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas sedikit mengenai tanaman hias, dan tanaman hias yang akan dibahas antara lain :

1. Anggrek

Nama latin : Dendrobium SP.

http://images.google.co.id

Famili: Orchidaceae

Deskripsi

Suku anggrek-anggrekan atau Orchidaceae merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah tropika. Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit, terutama yang berasal dari daerah tropika. Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai cara beradaptasi terhadap musim dingin. Organ-organnya yang cenderung tebal dan "berdaging" (sukulen) membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek epifit dapat hidup dari embun dan udara lembab. Anggrek dikenal sebagai tanaman hias populer yang dimanfaatkan bunganya.

Akar serabut, tidak dalam. Jenis-jenis epifit yaitu mengembangkan akar sukulen dan melekat pada batang pohon tempatnya tumbuh,namun tidak merugikan pohon inang. Ada pula yang tumbuh geofitis,dengan istilah lain terrestria artinya tumbuh di tanah dengan akar-akar di dalam tanah. Ada pula yang bersifat saprofit, tumbuh pada media daun-daun kering dan kayu-kayu lapuk yang telah membusuk menjadi humus. Pada permukaan akar seringkali ditemukan jamur akar (mikoriza) yang bersimbiosis dengan anggrek.

Batang anggrek beruas-ruas. Anggrek yang hidup di tanah ("anggrek tanah") batangnya pendek dan cenderung menyerupai umbi. Sementara itu, anggrek epifit batangnya tumbuh baik, seringkali menebal dan terlindungi lapisan lilin untuk mencegah penguapan berlebihan.

Daun anggrek biasanya oval memanjang dengan tulang daun memanjang pula, khas daun monokotil. Daun dapat pula menebal dan berfungsi sebagai penyimpan air.

Bunga anggrek berbentuk khas dan menjadi penciri yang membedakannya dari anggota suku lain. Bunga-bunga anggrek tersusun majemuk, muncul dari tangkai bunga yang memanjang, muncul dari ketiak daun.

Daftar pustaka : http://images.google.co.id

http://id.wikipedia.org/wiki/Anggrek

2. Anyelir

Nama latin : Dianthus caryophyllus


Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Ordo: Caryophyllales
Famili:
Caryophyllaceae
Genus: Dianthus
Spesies: Dianthus caryophyllus

Deskripsi

Bunga anyelir atau disebut juga bunga teluki, dikenal dalam bahasa Inggris sebagai carnation, mempunyai nama ilmiah Dianthus caryophyllus. Tanaman ini berasal dari kawasan Mediterania. Bunga anyelir memiliki warna yang terang dan berwarna-warni, sehingga sering digunakan sebagai hiasan. Ada dua jenis tanaman anyelir yaitu jenis satu bunga bagi setiap tangkai dan jenis `spray', banyak bunga bagi setiap tangkai.

Tanaman bunga anyelir dapat hidup selama 18-20 bulan. Tanaman ini dapat mencapai ketinggian sampai 2 meter, namun untuk dapat tumbuh tegak ia harus diikat dengan penyokong. Garis pusat batang tanaman bunga anyelir dapat mencapai 1 cm. dan biasanya membengkak pada buku/ruas.

Daftar Pustaka : http://id.wikipedia.org/wiki/Anyelir

http://www.plantamor.com

3. Bugenvil

Nama Latin : Bougainvillea spectabilis

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Ordo: Caryophyllales
Famili:
Nyctaginaceae
Genus: Bougainvillea
Spesies: Bougainvillea spectabilis

Deskripsi

Habitus: Perdu, menahun, tinggi 5-15 m. Batang: Tegak atau sedikit memanjat, bersegi, percabangan simpodial, berduri yang berbentuk kait, masih muda hijau setelah tua hitam.
Daun: Tunggal, berhadapan, lonjong, ujung runcing, pangkal membulat, tepi rata, panjang 4-10 cm, lebar 2-6cm, pertulangan menyirip, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk malai, berkelompok tiga, di ketiak daun, bentuk seperti terompet, putih, memiliki daun pelindung tiga helai, merah keunguan. Buah: Bentuk gada, kecil, masih muda hijau setelah tua coklat. Biji: Bulat, kecil, hitam. Akar: Tunggang, putih kecoklatan.

Bunga bugenvil berkhasiat sebagai penyegar badan.

Daftar Pustaka :

Bugenvil

4. Caladium

Nama Latin : Caladium sp

Famili : Araceae

Spesies

Caladium bicolor (syn. C. marmoratum, C. picturatum, C. hortulanum)

Caladium humboldtii

Caladium lindenii

Caladium schomburgkii

Deskripsi

Di Indonesia, nama keladi biasa menunjuk pada genus Colocasia dan Alocasia karena memang kemiripan penampakannya yaitu warna hijau berbentuk hati (orang barat menyebutnya elephant ear/kuping gajah), ciri-ciri ini juga nampak pada genus Xanthosoma. Namun beberapa jenis Alocasia bisa sangat berbeda dari tipikal penampakan keladi tersebut, misalnya berwarna hitam dengan bentuk oval atau bentuk dengan ujung-ujung tegas.

Jauh sebelum manusia mengenal bahan makanan biji-bijian seperti padi dan gandum, manusia sudah memanfaatkan umbi-umbian sebagai bahan makanan. Salah satu jenis umbi-umbian itu adalah keladi. Berbagai referensi di negara barat seringkali menunjuk jenis Colocasia esculenta bisa dimakan umbinya, padahal umbinya sangat kecil. Orang-orang kita hanya memanfaatkan daunnya untuk dikonsumsi, salah satunya diolah menjadi buntil. Di negri kita yang biasa dimakan umbinya malah jenis Alocasia. Di Jawa, jenis-jenis ini antara lain adalah enthik dan kimpul, bisa direbus atau digoreng menjadi makanan yang lezat. Beberapa jenis lain bisa dimakan batangnya menjadi sayur lompong. Namun semua bagian keladi ini beracun yang kadarnya berbeda-beda di tiap bagian tumbuhan menurut jenisnya. Oleh karena itu jika ingin mengkonsumsi suatu jenis keladi, harus tepat apakah daun, batang atau umbinya yang bisa dikonsumsi, dan tentunya harus dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.

Ada lagi genus yang biasa juga disebut keladi yaitu Caladium terutama species C. bicolor yang daunnya berwarna-warni dengan perpaduan warna hijau-merah-pink-putih. Jenis ini adalah yang paling sering disilang-silangkan untuk mendapat hibrida baru dengan pola dan pewarnaan daun yang indah. Karena warna-warni inilah kemudian nama keladi melambung tinggi sebagai salah satu tanaman hias.

Daftar Pustaka : http://id.wikipedia.org/wiki/Caladium

www.keladi.net

5. Cemara Kipas

Nama Latin : Thuja orientalis L.

Thuja orientalis
http://www.plantamor.com

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Coniferophyta
Kelas: Pinopsida
Ordo: Pinales
Famili:
Cupressaceae
Genus:
Thuja
Spesies: Thuja orientalis L.

Deskripsi

Pohon, tinggi 3-5 m. Akar tunggang, putih kekuningan. Batang tegak, berkayu, silindris, permukaan kulit kasar, retak-retak kecil, coklat tua. Daun majemuk, pipih, berseling, hijau tua. Perbungaan tunggal, berumah 1, keluar dari ketiak daun dan bagian ujung cabang/ranting; bunga betina berbentuk lonceng, di bagian dasar bunga; bunga jantan berbentuk cawan bercangap 2, hijau. Buah bertipe kotak, berbentuk bulat, keras, diameter 5-8 mm, coklat. Biji bulat, pipih, coklat.

Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada semua jenis tanah, mulai tanah berpasir hingga tanah berbatu dengan berbagai tingkat kesuburan dan pH tanah. Persebarannya di Indonesia meliputi hampir seluruh wilayah nusantara, seperti Sumatra, Kalimantan, Jawa, Madura, bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Ambon dan Irian Jaya.

Daun cemara kipas berkhasiat sebagai obat demam, batuk dan mencret. Tanaman ini banyak ditanam orang sebagai tanaman hias di pekarangan, di tepi-tepi jalan dan di taman kota, di daerah pantai hingga daerah pegunungan sampai ketinggian tempat 1500 m dpl.

dan penjarangan.

Daftar Pustaka: http://www.kehatiugm.com

http://www.plantamor.com

6. Flamboyan

Nama Latin : Delonix regia


Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Ordo: Fabales
Famili:
Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus:
Delonix
Spesies: Delonix regia

Deskripsi

Tanaman ini berbunga sekali dalam setahun. Persisnya terjadi pada masa pancaroba, peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Saat itulah, bunganya bermekaran. Namun, karena tampilannya yang luar biasa menawan, orang selalu menanti dan merindukan kehadiran bunganya. Apalagi, setiap kali bunga bermekaran, akan tercipta suasana romantis, saat yang tepat untuk rendezvous. Itulah flamboyan, pohon legendaris yang oleh kalangan pencinta tanaman hias dikenal sebagai “tanaman terindah di dunia”.

Flamboyan adalah tanaman hias berbentuk pohon dengan perilaku unik dan penuh warna. Tingginya bervariasi dengan paling tinggi mencapai 12 meter. Ia menyukai tempat terbuka dan cukup sinar matahari. Batangnya licin, berwarna cokelat kelabu dengan teras sangat keras, berat, dan tahan air atau serangga. Akarnya cukup kuat sehingga jika ditanam di trotoar bisa mengangkat permukaan trotoar atau jalan. Bentuk pohonnya yang bercabang banyak dan melebar seolah membentuk payung raksasa. Dengan bentuk daun majemuk dan rapat, menciptakan kerimbunan yang khas dan memberikan kerindangan, serta kenyamanan bagi siapa pun yang berteduh di bawahnya.

Bunga flamboyan berukuran cukup besar, berbentuk seperti anggrek dan mekar dalam sebuah kumpulan yang padat dan rapat. Warnanya antara merah jingga hingga merah tua (scarlet). Dalam satu kumpulan terdapat lima helai mahkota bunga yang menyebar, di mana salah satunya tampak berbeda dari empat mahkota lainnya. Rata-rata panjang tiap helai mahkota bunga 8 cm.

Daftar Pustaka : http://anekaplanta.wordpress.com/2007/12/26/flamboyan-tanaman-terindah-di-dunia/

http://www.plantamor.com

7. Gelombang Cinta

Nama latin : Anthurium jenmanii Engler

Anthurium jenmanii

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Ordo: Arales
Famili:
Araceae (suku talas-talasan)
Genus:
Anthurium
Spesies: Anthurium jenmanii Engler

Deskripsi

Anthurium termasuk tanaman dari keluarga Araceae. Dialam, biasanya tanaman ini hidup secara epifit dengan menempel di batang pohon. Dapat juga hidup secara terestrial di dasar hutan. Daya tarik utama dari anthurium adalah bentuk daunnya yang indah, unik, dan bervariasi. Daun umumnya berwarna hijau tua dengan urat dan tulang daun besar dan menonjol. Sehingga membuat sosok tanaman ini tampak kekar namun tetap memancarkan keanggunan tatkala dewasa.

Anthurium daun memiliki daya pikat terutama dari bentuk-bentuk daunya yang istimewa. Sedangkan anthurium bunga lebih menonjolkan keragaman bunga baik hasil hibrid maupun spesies. Biasanya jenis anthurium bunga dijadikan untuk bunga potong.

Daftar Pustaka : http://id.wikipedia.org/wiki/Anthurium

8. Hanjuang / Andong

Nama Latin : Cordyline fruticosa (L.) A.Chev.

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Ordo: Liliales
Famili:
Agavaceae
Genus:
Cordyline
Spesies: Cordyline fruticosa (L.) A.Chev.

Deskripsi

Hanjuang (Cordyline) atau andong (bahasa Jawa) merupakan sekelompok tumbuhan monokotil berbatang yang sering dijumpai di taman sebagai tanaman hias.

Nama hanjuang juga dipakai untuk sekelompok tumbuhan dari marga Dracaena.

Daun hanjuang khas, berbentuk lanset, berukuran agak besar dan berwarna hijau kemerah-merahan (Cordyline) atau berwarna hijau muda (Dracaena). Hanjuang Cordyline sering dipakai sebagai tanaman pelindung dan pembatas blok pada sawah, ladang, serta perkebunan teh atau kina di Indonesia. Hanjuang, terutama C. fruticosa, populer sebagai tanaman hias. Daun hanjuang dipakai sebagai pembungkus makanan. Hasil penelitian menunjukkan, bungkus daun hanjuang memiliki kemampuan antibakterial. Dalam masyarakat Sunda, Jawa, serta Bali, hanjuang memiliki makna sebagai "pembatas ruang", baik secara harafiah maupun filosofis.

Daftar Pustaka : http://id.wikipedia.org/wiki/Hanjuang

9. Jengger Ayam / Jawer Kotok

Nama latin : Celosia cristata L.

Celosia cristata

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Ordo: Caryophyllales
Famili:
Amaranthaceae (suku bayam-bayaman)
Genus:
Celosia
Spesies: Celosia cristata L.

Deskripsi

Jengger ayam ditanam di halaman dan di taman-taman, jarang terdapat tumbuh liar. Tanaman ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 1.000 m dpl. Terna semusim ini tumbuh tegak, tinggi 60--90 cm, berbatang tebal dan kuat, bercabang, beralur. Daun tunggal, bertangkai, letak berseling. Helaian daun bentuknya bulat telur sampai memanjang dengan panjang 5--12 cm, lebar 3,5--6,5 cm, ujung meruncing, pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, warnanya hijau dengan sedikit garis merah di tengah daun. Bunga majemuk berbentuk bulir, tebal berdaging, bagian atas melebar seperti jengger ayam jago, berlipat-lipat dan bercangap atau bercabang, keluar di ujung batang atau di ketiak daun, warnanya ungu, merah, dadu, atau kuning. Buah kotak, bulat telur, merah kehijauan, retak sewaktu masak, terdapat dua atau beberapa biji kecil, berwarna hitam. Perbanyakan dengan biji. Bunga jengger ayam rasanya manis, sifatnya sejuk, astringen, dengan afinitas ke meridian hati dan ginjal. Berkhasiat antiradang, penghenti perdarahan (hemostatis), dan menerangkan penglihatan.

Daftar Pustaka : http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=220.

10. Kantung Semar

Nama latin : Nepenthes sp

nihaoma.files.wordpress.com tumbuh.files.wordpress.com

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Ordo: Nepenthales
Famili:
Nepenthaceae
Genus:
Nepenthes
Spesies: Nepenthes sp

Deskripsi

Genus Nepenthes (Kantong semar, bahasa Inggris: Tropical pitcher plant), yang termasuk dalam familia monotipik, terdiri dari 80-100 spesies, baik yang alami maupun hibrida. Genus ini merupakan tumbuhan karnivora di kawasan tropis Dunia Lama, kini meliputi negara Indonesia (55 spesies, 85%), Republik Rakyat Cina bagian selatan, Malaysia, Filipina, Madagaskar, Seychelles, Australia, Kaledonia Baru, India, dan Sri Lanka. Habitat dengan spesies terbanyak ialah di pulau Borneo dan Sumatra.

Tumbuhan ini dapat mencapai tinggi 15-20 m dengan cara memanjat tanaman lainnya. Pada ujung daun terdapat sulur yang dapat termodifikasi membentuk kantong, yaitu alat perangkap yang digunakan untuk memakan mangsanya (misalnya serangga, pacet, anak kodok) yang masuk ke dalam.

11. Kamboja Jepang

Nama Latin : Adenium obesum

A plant showing the swollen basal caudex

Klasifikasi

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Ordo: Gentianales
Famili:
Apocynaceae

Genus: Adenium
Spesies: A. obesum

Deskripsi

Adenium merupakan suatu genus yang berada dalam famili Apocynaceae. Jadi, adenium masih sekeluarga dengan Plumeria, Nerium, Pachypodium ataupun Allamanda .

Daftar Pustaka :

12. Kastuba

Nama Latin : Euphorbia pulcherrima

Klasifikasi

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Ordo: Malpighiales

Famili: Euphorbiaceae

Genus: Euphorbia
Spesies: E. Pulcherrima

Deskripsi

Kastuba berasal dari Meksiko. Umumnya, tanaman ini ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan dan di taman-taman. Kastuba bisa ditemukan pada 1-1.400 m dpl, tetapi untuk mendapatkan warna daun yang cerah lebih cocok jika ditanam pada ketinggian 600 m dpl. Perdu tegak dengan tinggi 1,5-4 m ini mempunyai batang berkayu, bercabang, dan bergetah seperti susu. Daunnya tunggal, bertangkai, tangkai daun yang muda berwarna merah clan hijau setelah tua, letaknya tersebar. Helaian daun bentuknya bulat telur sampai elips memanjang, yang besar umumnya mempunyai 2-4 lekukan, ujung clan pangkal runcing, pertulangan menyirip, panjang 7-15 cm, lebar 2,5-6 cm, dan bagian bawah mempunyai rambut halus. Bunga majemuk berbentuk cawan dalam susunan yang khas disebut cyathium, keluar dari ujung tangkai. Buahnya buah kotak, panjang 1,5 cm, ketika masih muda berwarna hijau dan cokelat setelah tua . Biji bulat dan berwarna cokelat. Pohon merah memiliki banyak varietas yang berasal dari Eropa dan merupakan hasil pemuliaan. Hasilnya, tanaman menjadi lebih pendek, daun lebih lebar, dengan warna daun pelindung yang bermacam-macam, seperti merah menyala, pink, atau putih. Tanaman ini merupakan tanaman rumah yang favorit selama hari Natal karena daun bunganya yang berwarna menyala.

Daftar Pustaka : http://id.wikipedia.org/wiki/Kastuba

13. Kembang Sepatu

Nama Latin : Hibiscus rosa-sinensis

Hibiscus rosa-sinensis

Shoe Flower

1360 x 2048 - 192k - jpg

www.balidailyphoto.com

Klasifikasi

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Ordo: Malvales

Famili: Malvaceae

Genus: Hibiscus
Spesies: H. rosa-sinensis

Deskripsi

Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) adalah tanaman semak suku Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu.

Bunga kembang sepatu berkhasiat mengobati bronchitis, kencing nanah, haid tidak teratur, obat sakit panas, demam pada anak-anak, sariawan, batuk, gondok, dan sakit kepala. Caranya, kuntum bunga kembang sepatu ini ditumbuk lalu direbus. Air rebusan ini diminum sebagai obat. Bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak tambahan (epicalyx) sehingga terlihat seperti dua lapis kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih jika merupakan hibrida. Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima. Pada umumnya tinggi tanaman sekitar 2 sampai 5 meter. Daun berbentuk bulat telur yang lebar atau bulat telur yang sempit dengan ujung daun yang meruncing. Di daerah tropis atau di rumah kaca tanaman berbunga sepanjang tahun, sedangkan di daerah subtropis berbunga mulai dari musim panas hingga musim gugur.

Bunga berbentuk terompet dengan diameter bunga sekitar 5 cm. hingga 20 cm. Putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak menghasilkan buah. Tanaman berkembang biak dengan cara stek, pencangkokan, dan penempelan.

Daftar Pustaka : http://saricookies.net/2008/09/14/bunga-kembang-sepatu/.

http://www.plantamor.com

14. Krisan
Nama Latin : Chrysanthemum x grandiflorum

Chrysanthemum x grandiflorum

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Ordo: Asterales
Famili:
Asteraceae
Genus:
Chrysanthemum
Spesies: Chrysanthemum x grandiflorum

Deskripsi

Krisan merupakan tanaman bunga hias berupa perdu dengan sebutan lain Seruni atau Bunga emas (Golden Flower) berasal dari dataran Cina. Krisan kuning berasal dari dataran Cina, dikenal dengan Chrysanthenum indicum (kuning), C. morifolium (ungu dan pink) dan C. daisy (bulat, ponpon). Di Jepang abad ke-4 mulai membudidayakan krisan, dan tahun 797 bunga krisan dijadikan sebagai simbol kekaisaran Jepang dengan sebutan Queen of The East. Tanaman krisan dari Cina dan Jepang menyebar ke kawasan Eropa dan Perancis tahun 1795. Tahun 1808 Mr. Colvil dari Chelsa mengembangkan 8 varietas krisan di Inggris. Jenis atau varietas krisan modern diduga mulai ditemukan pada abad ke-17. Krisan masuk ke Indonesia pada tahun 1800. Sejak tahun 1940, krisan dikembangkan secara komersial. Kegunaan tanaman krisan yang utama adalah sebagai bunga hias. Manfaat lain adalah sebagai tumbuhan obat tradisional dan penghasil racun serangga. Sebagai bunga hias,

Daftar Pustaka : http://www.plantamor.com/index.php?plant=319

http://id.wikipedia.org/wiki/Krisan

15. Kumis Kucing

Nama Latin : Orthosiphon stamineus Benth. Sinonim
Orthosiphon aristatus (Blume).


Orthosiphon stamineus

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Ordo: Lamiales
Famili:
Lamiaceae
Genus: Orthosiphon
Spesies: Orthosiphon stamineus Benth.

Deskripsi

Kumis kucing (Orthosiphon Spicatus BBS) berbentuk semak, batangnya basah, tingginya bisa mencapai 1,5 meter itu. Bisa tumbuh di tempat yang kering maupun basah pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, tanaman ini memiliki daun berbentuk telur taji, tepi daunnya bergerigi kasar. Bunganya mengeluarkan benang sari dan putik berwarna putih atau ungu. Tanaman ini memiliki sejumlah khasiat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit yaitu infeksi ginjal akut dan kronis, rematik, tekanan darah tinggi, kencing manis, kencing batu serta infeksi kandung kencing. Daunnya mengandung kadar kalium (boorsma) yang cukup tinggi. Ia juga mengandung glikosida orthosiphonin yang berkhasiat untuk melarutkan asam urat, fosfat dan oksalat dari tubuh. Terutama dari kandung kemih, empedu dan ginjal.

Bunga tanaman kumis kucing merupakan bunga majemuk dalam tandan yang keluar di ujung percabangan. Warnanya ungu pucat atau putih sedangkan benang sarinya lebih panjang dari tabung bunga. Buah kumis kucing berupa buah kotak dan berbentuk bulat telur. Tanaman ini bisa diperbanyak dengan biji maupun setek batang.

Daftar Pustaka : http://www.pandaisikek.net

http://www.plantamor.com

16. Kuping Gajah

Nama Latin : Anthurium andreanum var. album Linden

Anthurium andreanum

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Ordo: Arales
Famili:
Araceae (suku talas-talasan)
Genus:
Anthurium
Spesies: Anthurium andreanum var. album Linden
Kerabat Dekat
Kuping Gajah, Anthurium Jenmanii, Anthurium Coriaceum, Anthurium "Wave Of Love"

Deskripsi

kuping gajah merupakan sebutan lokal yang umum untuk menunjukkan anthurium jenis ini. corak daun terbentuk dari tulang-tulang daun yang umumnya berwarna lebih muda. perkembangbiakan sangat mudah karena biji sering berbuah dan matang. Selain itu stek batang dapat dilakukan dan tidak membutuhkan perawatan khusus, bahkan bisa dilakukan penanaman dalam media tanah biasa.

Daftar Pustaka : http://mariarina.wordpress.com/2008/07/30/anthurium-kuping-gajah/

http://www.plantamor.com/index.php?plant=110

17. Lidah Buaya

Nama Latin : Aloe vera

Deskripsi

Lidah Buaya (Aloe vera; Latin: Aloe barbadensis Milleer) adalah sejenis tumbuhan yang sudah dikenal sejak ribuan tahun silam dan digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan untuk perawatan kulit. Tumbuhan ini dapat ditemukan dengan mudah di kawasan kering di Afrika.

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan tanaman Lidah Buaya berkembang sebagai bahan baku industri farmasi dan kosmetika, serta sebagai bahan makanan dan minuman kesehatan. Secara umum, Lidah Buaya merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebgai tanaman obat dan bahan baku industri.selain itu lidah buaya juga berhasiat untuk mengobati penyakit ; Diabetes melitus, penurunan kadar gula darah, penyubur rambut, batuk.

Daftar Pustaka : http://id.wikipedia.org/wiki/lidahbuaya

18. Lidah Mertua

Nama Latin : Sansivera SP.

wb5.itrademarket.com/.../24/286324_sansivera.jpg

Deskripsi

Ada yang menyebut sansevieria ini sebagai "tanaman pedang-pedangan," karena bentuk daunnya ada yang memanjang sampai 75 cm dengan ujung runcing.pohon ini juga mendapat sebutan "lidah mertua." Diduga, karena bentuk fisik daunnya yang panjang, sehingga dimaknai sebagai apa yang dikatakan mertua (dengan lidahnya) punya tujuan panjang ke depan. Pesan mertua agar diingat sampai hari esok. Jenis tanaman ini bermacam-macam. Dan tanaman ini berasal dari indonesia

Daftar Pustaka : http://id.wikipedia.org/wiki/Sansivera

19. Lili Paris

Nama Latin : Chlorophytum comosum var. vittatum (Thunb.) Baker

Chlorophytum comosum

http://www.plantamor.com/index.php?album=316

Klasifikasi
Famili:
Anthericaceae
Genus:
Chlorophytum
Spesies: Chlorophytum comosum var. vittatum (Thunb.) Baker

Deskripsi

Tanaman ini mudah ditanam, mudah tumbuh. Itulah kesan orang terhadap tanaman lily paris. Makanya, ia cukup populer. Tanaman ini memiliki akar lunak yang "nongol" keluar memanjang. Bentuk akar mirip kawat, di ujungnya keluar "tanaman kecil" menyerupai induknya. Pada suatu saat, pada tanaman kecil itu muncul bunga kecil-kecil berwarna putih. Bila akar menyentuh tanah, maka ia akan tumbuh menjadi tanaman baru. Namun, bila akar yang menggantung itu tidak menyentuh tanah, ia akan tumbuh memanjang lagi. Lalu, lagi-lagi akan muncul "tanaman kecil" baru. Demikian seterusnya, akar itu sambung-menyambung hingga panjangnya mencapai 30 cm.
Penampilan akar-akar yang memanjang tersebut mirip laba-laba yang berayun di benangnya. Itulah sebabnya, lily paris juga dikenal dengan nama "tanaman laba-laba" atau spider plant. Tanaman lily paris (Chlorophytum comosum) termasuk keluarga Liliaceae. Sebagaimana tanaman rumput-rumputan lain, lily paris memiliki daun melengkung mirip pita. Panjangnya bervariasi antara 10 - 40 cm, dengan lebar 1,5 - 2,5 cm.

Daftar Pustaka : http://www.plantamor.com/index.php?plant=316

http://www.kikil.org/forum/Thread-lily-paris-menjuntai-indah-di-pot-gantung

20. Mawar

Nama Latin : Rosa L.

Klasifikasi

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Ordo: Rosales

Famili: Rosaceae

Genus: Rosa
Spesies: Rosa sp

Deskripsi

Mawar tumbuh subur di daerah beriklim sedang walaupun beberapa kultivar yang merupakan hasil metode penyambungan (grafting) dapat tumbuh di daerah beriklim subtropis hingga daerah beriklim tropis. Tablet suplemen vitamin C sering menambahkan rose hips sebagai sumber vitamin C alami. Sari buah rose hips merupakan bahan baku sirup setelah melewati proses penyaringan. Rose hips juga menghasilkan produk-produk lain seperti teh, jelly, selai dan marmalade. Mawar yang dikenal di Indonesia sebagian besar adalah mawar jenis Hybrid Tea dan Medium.

Daftar Pustaka :

21. Melati

Nama Latin : Jasminum sambac (L.) Ait.

Jasminum sambac

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Ordo: Scrophulariales
Famili:
Oleaceae
Genus:
Jasminum
Spesies: Jasminum sambac (L.) Ait.

Deskripsi

Melati merupakan tanaman bunga hias berupa perdu berbatang tegak yang hidup menahun. Di Indonesia, salah satu jenis melati dijadikan sebagai simbol nasional yaitu melati putih (Jasminum sambac) karena bunganya dikaitkan dengan berbagai tradisi dar banyak suku di negara ini. Jenis lain yang juga populer adalah gambir (J. officinale). Di Indonesia nama melati dikenal oleh masyarakat di seluruh wilayah Nusantara. Nama-nama daerah untuk melati adalah Menuh (Bali), Meulu cut atau Meulu China (Aceh), Menyuru (Banda), Melur (Gayo dan Batak Karo), Manduru (Menado), Mundu (Bima dan Sumbawa) dan Manyora (Timor), serta Malete (Madura). Bunga melati bermanfaat sebagai bunga tabur, bahan industri minyak wangi, kosmetika, parfum, farmasi, penghias rangkaian bunga dan bahan campuran atau pengharum teh. Melati (jasminum sambac) termasuk tanaman yang mempunyai banyak manfaat. Bunganya berwarna putih mungil dan berbau harum, sering digunakan untuk berbagai kebutuhan. Melati, dapat berbunga sepanjang tahun dan dapat tumbuh subur pada tanah yang gembur dengan ketinggian sekitar 600 atau 800 meter diatas permukaan laut, asalkan mendapatkan cukup sinar matahari. Melati dapat dikembangbiakkan dengan cara stek. Tunas-tunas baru akan tampak setelah berusia sekitar 6 minggu.

Daftar Pustaka : http://id.wikipedia.org/wiki/Melati

22. Pagoda

Nama Latin : Clerodendron paniculatum



Deskripsi

Perdu meranggas, tinggi 1-3 m. Batangnya dipenuhi rambut halus. Daun tunggal, bertangkai, letak berhadapan. Helaian daun berbentuk bulat telur melebar, pangkal daun berbentuk jantung, daun tua bercangap menjari, panjangnya dapat mencapai 30 cm. Bunganya bunga majemuk berwarna merah, terdiri atas bunga kecil-kecil yang berkumpul membentuk piramid, keluar dari ujung tangkai. Buahnya bulat.

Habitat: Tumbuh di pekarangan rumah atau di tepi jalan

Bagian tanaman yang digunakan: Akar ; Daun

Khasiat: Antiradang; Diuretik; Sedatif; Hemostatis

Daftar Pustaka : http://tanamanherbal.wordpress.com/2007/12/13/bunga-pagoda/

http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=243

http://www.plantamor.com/index.php?CatID=2

23. Palm Botol

Nama Latin : Hyophorbe lagenicaulis (L.H.Bailey) H.E.Moore

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Ordo: Arecales
Famili:
Arecaceae (suku pinang-pinangan)
Genus:
Hyophorbe
Spesies: Hyophorbe lagenicaulis (L.H.Bailey) H.E.Moore

Deskripsi

Tanaman hias dari keluarga Palmae ini disebut kaum bangsawan dari kerajaan Tanaman. Keempat macam tanaman palem yang ada adalah tanaman diluar rumah yang dimanfaatkan sebagai penghias jalan, penghijau halaman rumah.

Daftar Pustaka : http://mysweetygarden.blogspot.com/2008/04/palm.html

24. Paku Suplir

Nama Latin : Adiantum capillus-veneris L.

http://www.plantamor.com/index.php?album=38

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Divisi: Pteridophyta (paku-pakuan)
Kelas: Pteridopsida
Ordo: Polypodiales
Famili:
Adiantaceae
Genus:
Adiantum
Spesies: Adiantum capillus-veneris L.

Deskripsi

Suplir adalah sebutan awam bagi segolongan tumbuhan yang termasuk dalam genus Adiantum, famili Adiantaceae. Sebagai tumbuhan paku-pakuan, suplir tidak menghasilkan bunga dalam daur hidupnya. Perbanyakan generatif suplir dilakukan dengan spora yang terletak pada sisi bawah daun bagian tepi tanaman yang sudah dewasa.

Suplir memiliki penampilan yang jelas berbeda dari jenis paku-pakuan lain. Daunnya tidak berbentuk memanjang, tetapi cenderung membulat. Sorus merupakan kluster-kluster di sisi bawah daun pada bagian tepi. Spora terlindungi oleh sporangium yang dilindungi oleh indusium. Tangkai entalnya khas, berwarna hitam mengkilap, kadang-kadang bersisik halus ketika dewasa. Sebagaimana paku-pakuan lain, daun tumbuh dari rizoma dalam bentuk melingkar ke dalam (bahasa Jawa mlungker) seperti tangkai biola (disebut circinate vernation) dan perlahan-lahan membuka. Akarnya serabut dan tumbuh dari rizoma.

Tanaman ini tidak memliliki nilai ekonomi penting. Fungsinya yang utama adalah sebagai tanaman hias yang bisa ditanam di dalam ruang atau di luar ruang. Suplir sangat suka tanah yang gembur, kaya bahan organik (humus). Pemupukan dengan kadar nitrogen lebih tinggi disukainya. Pembentukan spora memerlukan tambahan fosfor dan kalium.

Adiantum venustum. Tumbuh di Eropa.

Pemeliharaan suplir sebagai tanaman hias harus memperhatikan penyiraman. Kekeringan yang dialami suplir tidak bisa diperbaiki hanya dengan penyiraman karena daun yang kering tidak bisa pulih. Penanganannya adalah dengan membuang seluruh ental yang kering hingga dekat rizoma dan memberi sedikit media tumbuh tambahan. Dalam waktu beberapa hari tunas baru akan muncul.

Daftar Pustaka : http://www.plantamor.com/index.php?album=38

http://id.wikipedia.org/wiki/Paku suplir

25. Pachypodium

Nama Latin : Pachypodium Lamerei

Pachypodium lamerei
http://www.plantamor.com/index.php?plant=1430


Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan))
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Ordo: Gentianales
Famili:
Apocynaceae
Genus:
Pachypodium
Spesies: Pachypodium lamerei Drake

Deskripsi

Berasal dari bahasa Yunani yaitu Pachy (tebal) dan Podium (kaki). Disebut demikian karena memiliki batang yang tebal. Sosoknya yang variatif sungguh memikat. Duri-duri yang menghiasi permukaan batangnya memberi kesan eksotis.
Dengan sosok penuh duri tersebut muncul bunga-bunga yang indah memukau dengan warna kuning, merah, putih & ungu serta bentuk yang variatif.. Menjadikan penampilan kontras seperti perpaduan sesuatu yang lembut di tengah kekerasan.

Termasuk type tree-like pachycaul dengan batang berbentuk silinder berwarna kelabu. Daunnya berbentuk lanset dengan tulang daun berwarna putih. Duri bercabang tiga, runcing, kuat & bergerombol. Bentuk bunga salverform berwarna putih dengan sedikit sapuan kuning ditengahnya. Tanaman bercabang 2 dengan tinggi 25cm.

Daftar Pustaka : http://indonetwork.or.id/sams_farm/group+35387/pachypodium.htm

http://www.plantamor.com/index.php?plant=1430

26. Puring

Nama Latin : Codiaeum variegatum

pasar terhadap tanaman puring ...
300 x 242 - 17k - jpg
langitlangit.com
[
Lainnya dari langitlangit.com ]

Deskripsi

Pohon Puring merupakan tanaman yang memiliki daun paling baik dalam menyerap unsur plumbum (Pb/timah hitam/timbal) yang bertebaran di udara terbuka (2,05 mgr/liter). puring terbukti sebagai antipolutan ampuh.

Puring/Croton/Codiaeum variegatum merupakan tanaman pagar bahkan sering disebut sebagai tanaman kuburan merupakan tanaman yang kaya warna (Full Colour) ternyata saat ini disebut-sebut sebagai maskot baru tanaman hias yang sedang diburu para kolektor.

Beragam motif dan bentuk daun menjadi daya tarik para kolektor. Untuk saat ini belum ada yang mengetahui secara pasti Puring berasal. Ada yang mengatakan bahwa Puring berasal dari Indonesia Timur tetapi. Di Sulawesi dinamakan dendiki, Papua dinamakan Kama, Kalimantan dinamakan Dolok, Madura dinamakan Karotong dan di pulau Jawa Puring banyak ditemukan dengan beragam nama.

Daftar Pustaka : http://klikhangarden.com/2008/06/03/puring-tanaman-full-colour/.

27. Sakura

Nama Latin : Prunus sp

Klasifikasi

Kerajaan: Tumbuhan

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Rosales

Famili: Rosaceae

Genus: Prunus

Spesies : Prunus jamasakura
Prunus serrulata
Prunus × yedoensis

Deskripsi

Daun dan bunga sakura yang sudah direndam di dalam air garam (shiozuke) dimanfaatkan untuk bahan makanan karena wanginya yang harum. sakura mochi adalah kue moci yang dibungkus daun sakura. Ada juga es krim dan kue kering rasa bunga sakura. Teh bunga sakura umumnya diminum pada kesempatan istimewa seperti pesta pernikahan. Ranting dan kuncup bunga sakura juga digunakan sebagai bahan pewarna alami. Pohon sakura berbunga setahun sekali. Pohon sakura adalah salah satu pohon yang tergolong dalam familia Rosaceae, genus Prunus sejenis dengan pohon prem, persik, atau aprikot, tetapi secara umum sakura digolongkan dalam subgenus sakura. Asal-usul kata "sakura" adalah kata "saku" (bahasa Jepang untuk "mekar") ditambah akhiran yang menyatakan bentuk jamak "ra". Dalam bahasa Inggris, bunga sakura disebut cherry blossoms.

Warna bunga tergantung pada spesiesnya, ada yang berwarna putih dengan sedikit warna merah jambu, kuning muda, merah jambu, hijau muda atau merah menyala.

Bunga sakura jenis someiyoshino (Prunus × yedoensis Matsum. cv. Yedoensis)

Ciri khas sakura jenis someiyoshino adalah bunganya yang lebih dahulu mekar sebelum daun-daunnya mulai keluar. Puluhan, ratusan, bahkan ribuan batang pohon yang berada di lokasi yang sama, bunganya mulai mekar secara serentak dan rontok satu per satu pada saat yang hampir bersamaan.

Bunga sakura jenis someiyoshino hanya dapat bertahan kurang lebih 7 sampai 10 hari dihitung mulai dari kuncup bunga terbuka hingga bunga mulai rontok. Rontoknya bunga sakura tergantung pada keadaan cuaca dan sering dipercepat oleh hujan lebat dan angin kencang.

Daftar Pustaka : http://id.wikipedia.org/wiki/Sakura

28. Sedap Malam

Nama Latin : Polianthes tuberosa

Deskripsi

Sedap malam (Polianthes tuberosa) adalah tumbuhan hijau abadi dari suku Agavaceae. Minyak dari bunga ini digunakan dalam pembuatan parfum. Nama tuberosa menunjukkan bahwa tumbuhan ini memiliki umbi (tuber). Saat ini dikenal sekitar 12 spesies dari genus Polianthes.

Bunga sedap malam biasa mekar di malam hari. Tanaman ini diperkirakan berasal dari Meksiko. Bangsa Astek mengenalnya dengan nama omixochitl, "bunga tulang".

Nama bunga ini di India bagian timur adalah ratkirani, yang berarti "ratu malam". Di Singapura bunga ini dinamakan xinxiao, yang berarti "tempat ngengat hinggap". Di Persia, bunga ini disebut maryam, yang merupakan nama umum bagi anak perempuan. Bunga ini juga digunakan di Hawaii untuk pengantin dan dahulu di zaman Viktoria digunakan sebagai bunga kuburan. Harum bunga ini digambarkan sebagai kompleks, eksotis, manis, dan khas bunga.

Tanaman ini tumbuh hingga 45 cm dan menghasilkan rumpun bunga putih. Daunnya panjang dan berwarna hijau muda yang mengumpul di pangkal batangnya.

Genus tanaman ini masih berkerabat dekat dengan Manfreda.

Tanaman ini tidak dapat tumbuh pada musim dingin dan dapat tumbuh baik di atas tanah alluvial, sedangkan di atas tanah yang sudur, rumpunnya dapat tumbuh lebih baik dari 2 – 3 tahun. Namun pada prakteknya tanaman tersebut diganti setahun sekali yang ditanam pada lokasi yang berbeda. Di Perancis Sekatan, tanaman sedap malam yang digunakan sebagai sumber zat pewangi untuk perfum adalah varietas yang berbunga tunggal, sedangakan varietas yang berbunga ganda bisanya diperdagangakan sebagai bunga segar. Dalam satu tangkai bunga, bunga tumbuh pada tangkai sepanjang 15 – 20 cm. Periode berbunga mulai bulan Juli, dan mencapai maksimum pada pertengahan bulan Agustus, dan masa pembangunan berakhir bulan September.

Daftar Pustaka :

29. Sikas

Nama Latin :

Deskripsi :

Sikas adalah tanaman jurasik yang berumur kurang lebih 240 juta tahun dan diperkirakan merupakan makanan dinosaurus yang herbifora. Sikas bahkan dipercaya sudah tumbuh sebelum tanaman bunga dan fern. Distribusi Sikas yang sangat luas menunjukkan tanaman ini sangat dominan pada masa prehistorik, sikas dapat ditemui di benua Amerika (Dioon, Zamia, Mikrosikas), Australia (Macrozamia, lepidozamia dan cycas), Asia (cycas), Afrika(Encephalartos , Cycas dan Stangeria).

Distribusi Sikas yang sangat luas menunjukkan tanaman ini sangat dominan pada masa prehistorik, sikas dapat ditemui di benua Amerika (Dioon, Zamia, Mikrosikas), Australia (Macrozamia, lepidozamia dan cycas), Asia (cycas), Afrika(Encephalartos , Cycas dan Stangeria). Umur sikas yang begitu tua memberikan kesan prehistorik yang kuat sehingga menjadi buruan banyak hobiis. Sikas merupakan tanaman berumah 2, ada jantan dan betina, yang bisa dibedakan pada waktu keluar 'bunga' (cone). Yang jantan biasanya kurus dan panjang sedang yang betina pendek dan bulat seperti bola rugby.

Di alam penyerbukan dibantu oleh serangga, tetapi dengan banyaknya habitat yang rusak dan perbedaan waktu keluarnya bunga jantan dan betina penyerbukan semakin sulit terjadi. Bantuan manusia sangat dibutuhkan untuk menjaga kelestarian populasi di alam. (Dikutip dari SikasMania.Com)

30. Tulip

Nama Latin : Tulipa sp

Tulipa kaufmanniana Tulipa pulchella

Tulipa orphanidea' Tulipa praestans

Deskripsi

Tulip merupakan tumbuhan tahunan berumbi yang tingginya antara 10-70 cm, daunnya berlilin, berbentuk sempit memanjang berwarna hijau nuansa kebiru-biruan, dan bunganya berukuran besar terdiri 6 helai daun mahkota. Tulip hasil persilangan menghasilkan bunga berwarna tunggal, merah, oranye, kuning, hijau, biru, ungu atau berbagai macam kombinasi dan gradasi warna. Tulip menghasilkan biji berbentuk bundar pipih yang dibungkus kapsul kering.

Daftar Pustaka : http://id.wikipedia.org/wiki/Tulip

31. Wijaya Kusuma

Nama Latin : (Epiphyllum anguliger)

Familia : Cactaceae


Deskripsi
Wijayakusuma (Epiphyllum anguliger) termasuk jenis kaktus, divisi anthophita, bangsa opuntiales dan kelas dicotiledoneae. Jenis kaktus terdapat sekitar 1.500 jenis (famili). Tanaman kaktus dapat hidup subur di daerah sedang sampai tropis. Demikian juga tanaman wijayakusuma. Bunga wijayakusuma hanya merekah beberapa saat saja dan tidak semua tanaman wijayakusuma dapat berbunga dengan mudah, tergantung dari iklim, kesuburan tanah dan cara pemeliharaan. Pada umumnya tanaman jenis kaktus sukar untuk ditentukan morfologinya, tetapi wijayakusuma dapat dilihat dengan jelas mana bagian daun dan mana bagian batangnya, setelah tanaman ini berumur tua. Batang pohon wijayakusuma sebenarnya terbentuk dari helaian daun yang mengeras dan mengecil. Helaian daunnya pipih, berwarna hijau dengan permukaan daun halus tidak berduri, lain halnya dengan kaktus-kaktus pada umumnya. Pada setiap tepian daun wijayakusuma terdapat lekukan-lekukan yang ditumbuhi tunas daun atau bunga . Wijayakusuma dapat tumbuh baik ditempat yang tidak terlalu panas.

Daftar Pustaka : http://www.iptek.net.id